Tuesday, November 24, 2015


       
Subnetting is a method to increase network ID of a network ID telahanda have.
The formula for calculating the number of subnets is: 2n -2 n is the number of bits covered
The formula to calculate the number of hosts per subnet = 2N - 2 N is the number of bits remaining for the host ID
and there is some kind of subnetting are:
Subnetting Class A
Subnetting Class B
Subnetting Class C

1. Examples of cases that occurred Subnetting with a NETWORK ADDRESS10.0.0.0 / 16.
SUBNETTING IP ADDRESS IN CLASS A
Class A in octet 2, 3 and 4 (3 last octet). Then subnet mask that could be used for subnetting the class A subnet mask is all of CIDR / 8 to / 30.
Analysis:
10.0.0.0 means class A, with the Subnet Mask / 16 means 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Calculation:
1. Number of Subnet = 28 = 256 subnet
2. The number of hosts per subnet = 216-2 = 65534 hosts
3. Block Subnet = 256-255 = 1. So the full subnet: 0,1,2,3,4, etc.
1. Examples of cases that occurred Subnetting with a NETWORK ADDRESS172.16.0.0 / 18 dan172.16.0.0 / 25.
               SUBNETTING IP ADDRESS ON CLASS B
Based subnetnya block. CIDR / 17 to / 24 do exactly the same as subnetting Class C, just blocks subnetnya we enter directly into the third octet, not as Class C "played" in the fourth octet. While CIDR / 25 to / 30 (multiplier) block subnet we "play" in the fourth octet, but after finishing third octet walk forward (coeunter) of 0, 1, 2, 3, and so on.
>> Example network address 172.16.0.0/25.
Analysis:
172.16.0.0 means the class B, the Subnet Mask / 25 means 11111111.11111111.11111111.10000000 (255 255 255 128).
Calculation:
1. Number of Subnet = 29 = 512 subnet
2. The number of hosts per subnet = 27-2 = 126 hosts
3. Block Subnet = 256-128 = 128. So complete is (0, 128)
1. Examples of cases that occurred Subnetting with a NETWORK ADDRESS192.168.1.0 / 26
SUBNETTING IP ADDRESS IN CLASS C
Analysis :
192.168.1.0 means a class C subnet mask / 26 means 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Calculation:
1. Number of Subnet = 2x, where x is the number of binary 1 in the last octet subnet mask (the last two octets for class B, and 3 last octet for class A). So the amount subnet is 22 = 4 subnets
2. The number of hosts per subnet = 2y - 2, where y is the opposite of x is the number of binary 0 in the last octet subnet. So the number of hosts per subnet is 26-2 = 62 hosts
3. Block Subnet = 256-192 (last octet subnet mask value) = 64. The next subnet is 64 + 64 = 128, and 128 + 64 = 192. So full subnets are 0, 64, 128, 192

Use of Subnetting

          Subnet made to limit the scope of broadcast traffic, for implementing network security measures, to separate network segments by function, and / or to assist in resolving network congestion problems ..,
A subnet is usually composed of a network router, a switch or hub, and at least one host.

Wednesday, January 28, 2015

Berikut contoh program Administrasi Kantor dengan menggunakan Ms. Excel.



KETERANGAN :

1.     Status Perkawinan :
Menggunakan Data Validation
Cara : posisikan pada kolom status perkawinan yang akan di isi, kemudian pilih DATA>DATA VALIDATION>pilih list> isikan source dengan tabel array pilihan status perkawinan/isikan pilihan secara manual>OK

2.   Sex :
Menggunakan Data Validation
Cara : posisikan pada kolom status perkawinan yang akan di isi, kemudian pilih DATA>DATA VALIDATION>pilih list> isikan source dengan tabel array pilihan status perkawinan/isikan pilihan secara manual>OK

3. Lama kerja (tahun) :
menggunakan rumus =YEAR(NOW())-MID(B2;8;2)*1-2000
=YEAR(NOW()) : menjelaskan tahun sekarang
MID(B2;8;2) : menjelaskan pengambilan huruf di tengah pda kolom B2, mulai dari huruf ke 8, diambil sebanyak 2 huruf yaitu nomor 07 pada npp
*1-2000 : dikalikan 1 untuk mengubah string jadi number, dikurang 2000 agar menjadi 2007

4. Sub bagian :
 Menggunakan rumus =VLOOKUP(LEFT(B2;2);$A$13:$C$17;2;FALSE)
=VLOOKUP( : menjelaskan rumus pengambilan data dari sebuah tabel vertikal
LEFT(B2;2) : menjelaskan pengambilan huruf di kiri pada kolom B2, diambil sebanyak 2 huruf
$A$13;$C$17 : merupakan tabel array yang telah di bekukan, $ digunakan untuk membekukan tabel
2;FALSE : 2 digunakan untuk pengambilan data pada kolom 2, dan FALSE merupakan range lookup

5. Jabatan :
Menggunakan Data Validation
Cara : posisikan pada kolom status perkawinan yang akan di isi, kemudian pilih DATA>DATA VALIDATION>pilih list> isikan source dengan tabel array pilihan status perkawinan/isikan pilihan secara manual>OK

6.  Gol :
Menggunakan rumus =IF(F2<4;”I”;IF(F2<8;”II”;”III”))
Penjelasan rumus di atas adalah JIKA nilai dari F2 lebih kecil dari 4 maka tulislah I, jika nilai F2 lebih kecil dari 8 maka tulislah II, jika tidak keduanya maka tulislah II

7. Gaji pokok :
Menggunakan rumus =VLOOKUP(G2;$B$13:$C$17;2;)
=VLOOKUP( : menjelaskan rumus pengambilan data dari sebuah tabel vertikal
G2 : menjelaskan pengambilan LOOKUP VALUE
$B$13:$C$17: merupakan tabel array yang telah di bekukan, $ digunakan untuk membekukan tabel
2 : 2 digunakan untuk pengambilan data pada kolom 2

8. Kenaikan gaji :
 Menggunakan rumus =VLOOKUP(I2;$E$13:$F$16;2;FALSE)*J2
=VLOOKUP( : menjelaskan rumus pengambilan data dari sebuah tabel vertikal
I2 : menjelaskan pengambilan LOOKUP VALUE
$B$13:$C$17: merupakan tabel array yang telah di bekukan, $ digunakan untuk membekukan tabel
2;FALSE : 2 digunakan untuk pengambilan data pada kolom 2, dan FALSE merupakan range lookup
*J2 : dikalikan nilai pada kolom J2

9. Tunjangan suami / istri :
 Menggunkan rumus  =IF(C2=”kawin”;20%*J2;0)
Penjelasan rumus di atas adalah JIKA nilai dari C2 adalah kawin maka tulislah nilai pada kolom J2 dikalikan 20% dan jika pernyataan selain kawin maka tulislah 0

10. Tunjangan anak :
Menggunakan rumus =IF(E2>3;3;E2)*10%*J2
Penjelasan rumus di atas adalah JIKA nilai dari E2 lebih besar dari 3 maka tulislah 3 dan dikalikan 10% dikalikan lagi niali pada kolom J2, dan jika pernyataan tersebut tidak terpenuhi maka nilai pada kolom E2 dikalikan 10% dikalikan lagi niali pada kolom J2

11. Tunjangan jabatan :
Menggunakan rumus =HLOOKUP(H2;$K$13:$M$14;2;FALSE)*J2
=HLOOKUP( : menjelaskan rumus pengambilan data dari sebuah tabel horizontal
H2 : menjelaskan pengambilan LOOKUP VALUE
$K$13:$M$14: merupakan tabel array yang telah di bekukan, $ digunakan untuk membekukan tabel
2;FALSE : 2 digunakan untuk pengambilan data pada kolom 2, dan FALSE merupakan range lookup
*J2 : dikalikan nilai pada kolom J2

12. Gaji kotor :
Menggunakan rumus =SUM(J2:N2)
penjelasan rumus diatas adalah rumus penjumlahan yang akan menjumlahkan nilai dari kolom J2 sampai kolom N2

13. Pajak :
Menggunakan rumus  =O2*2,5%
Menjelaskan nilai pada kolom O2 dikalikan 2,5%

14. Gaji bersih :
Menggunakan rumus  =O2-P2
Menjelaskan nilai pada kolom O2 dikurangi nilai pada kolom P2

15. Total :
Menggunakan rumus =SUM(Q2:Q11)
penjelasan rumus diatas adalah rumus penjumlahan yang akan menjumlahkan nilai dari kolom Q2 sampai kolom Q11

16. gaji bersih per sub bagian :
menggunakan rumus =SUMIF($G$2:$G$11;P14;$Q$2:$Q$11)
menjelaskan penghitungan penjumlahan dengan ketentuan pada P14

Semoga Bermanfaat :)

Tuesday, January 13, 2015



ANEKA KUE JAJAN TRADISIONAL
PUTUNE DURENSAWIT-LEBAKSIU



ANEKA KUE JAJAN TRADISIONAL :

PUTU BAMBU
PUTU MAYANG
KLEPON
GETUK DLL


MENERIMA PESANAN 
JL. DUREN 3, DESA. DUREN SAWIT-LEBAKSIU
(HP.087730552011)




Monday, December 8, 2014

Biometrik (berasal dari bahasa Yunani bios yang artinya hidup dan metron yang artinya mengukur) adalah studi tentang metode otomatis untuk mengenalimanusia berdasarkan satu atau lebih bagian tubuh manusia atau kelakuan dari manusia itu sendiri.
Dalam dunia teknologi informasi, biometrik relevan dengan teknologi yang digunakan utnuk menganalisa fisik dan kelakuan manusia untuk autentifikasi.

 Contohnya dalam pengenalan fisik manusia yaitu dengan pengenalan sidik jari,retinairis, pola dari wajah (facial patterns), tanda tangan dan cara mengetik (typing patterns). Dengan suara adalah kombinasi dari dua yaitu pengenalan fisik dan kelakuannya.
1.  

Wireless sensor network atau disingkat dengan  WSN adalah suatu peralatan sistem embedded yang di dalamnya terdapat satu atau lebih sensor dan dilengkapi dengan peralatan sistem komunikasi. Sensor di sini digunakan untuk menangkap informasi sesuai dengan karakteristik.

Sensor-sensor ini akan mengubah data analog ke data digital. Data ini selanjutnya dikirim ke suatu node melalui media
komunikasi yang digunakannya,seperti:
  • Bluetooth.
  • Infrared.
  • Wi-Fi.

Kemampuan sensor pada WSN secara luas membuat penggunaannya untuk melakukan monitoring banyak digunakan. WSN dapat digunakan dengan sensor sederhana yang memonitor suatu fenomena, sedangkan untuk yang komplek, maka setiap WSN akan mempunyai lebih dari satu sensor sehingga WSN ini akan dapat melakukan banyak monitoring suatu fenomena. Jika WSN ini dihubungkan ke gateway yang dapat mengakses Internet, maka WSN dapat diakses dan berkolaborasi dengan sistem lain.

Penerapan dan Penggunaan WSN
Teknologi WSN banyak memberikan inspirasi dalam penerapan dan penggunaan untuk segala bidang. Beberapa contoh penerapannya:
  • Monitoring lingkungan.
  • Target tracking.
  •  Pipeline (air, minyak, gas) tracking.
  • Monitoring pertanian.
  • Supply chain management.
  • Traffic management.

Setiap node WSN akan mengirim data sensor ke suatu base, dan hasil kumpulan data semuanya akan diolah sehingga akan memberikan suatu informasi.

Arsitektur WSN
Setiap node WSN umumnya berisi sistem sensing, processing, communication, dan power. Bagaimana menggabungkan ini adalah hal yang harus diperhatikan ketika kita melakukan perancangan. Sistem processor merupakan bagian sistem yang terpenting pada WSN, yang dapat mempengaruhi performance ataupun konsumsi energi. Beberapa pilihan untuk processor, antara lain:
  • Microcontroller.
  • Digital signal processor.
  • Application-specific IC.
  • Field programmable gate array.

Ada banyak cara untuk menghubungkan sistem sensing dan processor. Menghubungkan dua atau lebih analog sensor dengan memanfaatkan multichannel sistem ADC (Analog to Digital Converter) yang di dalamnya terdapat banyak multiple high-speed ADC dalam satu IC. Beberapa ADC kadang kalanya menghasilkan noise yang mengganggu, crosstalk ataupun menurunkan SNR (Signal-to-Noice) pada suatu kanal. Oleh karena itu, pemilihan ADC juga harus memperhatikan ini. Untuk memudahkan pemahaman arsitektur WSN, kita akan mengkaji contoh dua rsitektur WSN, yaitu:
  • IMote.
  • XYZ.
 Arsitektur IMote adalah arsitektur dengan multi-fungsi  yang berisi sistem manajemen power, processor, communication dan interfacing. Sitem sensing digunakan untuk menghubungkan platform ke multi-sensor board. Sedangkan processor yang  digunakan adalah digital signal processor (DSP) yang bekerja pada tegangan rendah 0.85V, dan frekuensi rendah 13 MHz. Processor DSP memungkinkan untuk memepercepat operasi komputasi berbasis multimedia.

Arsitektur XYZ berisi empat sitem, sistem processor yang digunakan ARM7TDMI core microcontroller yang dapat bekerja pada frekuensi maksimum 58 MHz. Processor ini dapat bekerja pada mode 32-bit dan 16-bit, dan memory 4 KB boot ROM dan 32 KB RAM yang dapat ditingkatkan dengan menambahkah flash memory hingga 512 KB.

Hardware WSN
Membuat hardware untuk WSN kadang kala menjadi masalah karena kita harus mempunyai kemampuan mengenai hardware, terutama minimum system yang memanfaatkan microcontroller atau DSP. Alternatif lain, kita juga dapat membeli hardware WSN kit yang dibuat oleh beberapa vendor. Berikut ini contoh hardware WSN yang dapat kita beli:
  • NI Wireless Sensor Network (WSN) Starter Kit yang dibuat National Instrument
  • ZigBit Development Kit yang dikembangkan oleh Meshnetics
  • MEMSIC wireless sensor network kits yang dikembangkan oleh MEMSIC,
Masih banyak WSN kit yang dapat digunakan. Pembaca dapat mencarinya melalui mesin pencari dengan menggunakan keyword WSN Kit.

Sistem Operasi
Sistem Operasi pada WSN secara logical berada di dalam hardware node WSN, dan aplikasi menyediakan abstraksi basic programming agar developer dapat membuat program di atas WSN. Sistem operasi mempunyai kegunaan, yaitu:
  • Memory management.
  • Power management.
  • File management.
  • Networking.
  • Programming environment.
  • API runtime untuk aplikasi.

Berikut ini contoh sistem operasi yang dapat digunakan pada WSN:
  • TinyOS, www.tinyos.net
  • LiteOS, www.liteos.net
  • Windows CE, www.microsoft.com/windowsembedded

Application Development untuk WSN
Untuk membuat aplikasi berbasis WSN ini, tergantung sistem yang tertanam di dalam node WSN. Jika WSN menggunakan sistem operasi, maka kita harus membuat aplikasi yang sesuai dengan API sistem operasi WSN tersebut. Sebagai  Contoh  jika kita menggunakan TinyOS sebagai system operasi WSN, maka kita dapat memanfaatkan bahasa nesC yang bahasanya turunan dari bahasa C. Setelah membuat program WSN, kita dapat meletakkannya ke dalam hardware WSN.

Tantangan pada WSN
Pada saat ini, perkembangan WSN masih dalam taraf sedang hot untuk diteliti, karena WSN mempunyai keterbatasan seperti:
  • Energi (battery).
  • Jangkauan.

Sehingga kita harus merancangnya dengan baik. Selain isu di atas, protocol dan routing yang digunakan pada WSN juga masih dalam proses penelitian oleh para peneliti. Oleh karena itu, potensi dan kesempatan untuk meneliti WSN masih terbuka lebar.


Smart home atau yang biasa kita sebut rumah pintar merupakan rumah atau gedung yang dilengkapi dengan teknologi tinggi yang memungkinkan berbagai system dan perangkat di rumah dapat berkomunikasi satu sama lain. Smart home berisi berbagai system dan perangkat, seperti pemanas sentral, alarm kebakaran, televise dan lampu yang menyampaikan informasi dan perintah antara satu dan lainnya. Smart home system dalam beroperasi dibantu oleh komputer untuk memberikan segala kenyamanan, keselamatan, keamanan dan penghemat energy yang berlangsung secara otomatis dan terprogram melalui komputer pada gedung atau pun rumah tinggal kita. Smart home system dapat digunakan untuk menggendalikan hampir semua perlengkapan dan peralatan di rumah, mulai dari pengaturan tata lampu hingga berbagai alat-alat rumah tangga, yang perintahnya dapat dilakukan hanya dengan menggunakan suara, sinar infra merah atau kendali jarak jauh (remote).

     1. Pengertian Home Automation System
Home Automation system Merupakan Sistem otomatisasi rumah yang membuat rumah anda lebih hemat dari penggunaan energi listrik, memberikan anda kemudahan untuk meng-ON/OFF-kan berbagai peralatan seperti Lampu listrik, AC, Kipas Angin, TV, Pompa Air, Motor Pagar, Motor Garasi, Motor Gorden, dll. Sistem control dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti : Program berbasis Waktu, sensor, Remote kontrol, dll. Home automation dapat memberikan anda kemudahan, kenyamanan, keamanan, penghematan, serta kebanggaan atas kecanggihan teknologi.
Contoh aplikasi Home Automation
Pada sistem penerangan,
Home Automation dapat menghidupkan / mematikan lampu-lampu secara otomatis. Otomatisasi lampu berguna agar kita terhindar dari pekerjaan rutin (berulang-ulang) seperti menyalakan lampu-lampu di waktu di sore hari dan mematikannya keesokan pagi-nya. Selain itu otomatisasi lampu ini berguna untuk menghemat penggunaan listrik , hanya ketika perlu saja kita menggunakannya.
Contoh otomatisasi lampu misalnya pada pemakaian kamar mandi (biasanya di malam hari atau jika kamar mandi ada di bagian ruangan yang gelap), lampu kamar mandi hanya akan menyala hanya pada saat digunakan saja, begitu kita keluar dari kamar mandi, lampu otomatis dimatikan.

Peralatan yang dibutuhkan
Untuk menerapkan Home Automation beberapa peralatan yang diperlukan antara lain:
§  PLC, untuk menekan biaya anda cukup menggunakan PLC yang tipe micro sehingga harganya lebih murah.
§  Sensor, sensor yang dibutuhkan antara lain sensor gerak, sensor cahaya, sensor kelembaban dll.
§  Touchscreen, alat ini dibutuhkan jika anda ingin memonitor serta mengontrol semua peralatan dari satu tempat.
Peralatan elektronik pendukung lainnya
IBX5A491A1A91974

Join Blog

Categories

Statistik

Psy - Gangnam Style

Popular Posts